Di Depok akan diberlakukan jam belajar malam yang akan berlangsung mulai pukul 18.00 WIB hingga 20.00 WIB. Nantinya, pada jam ini, para orang tua dihimbau untuk mematikan alat komunikasi dan hiburan seperti ponsel, televisi, radio, dan playstation.
Peraturan ini disambut baik oleh Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Dia menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan setempat untuk menyosialisasikan kebijakan tersebut ke tiap-tiap sekolah dan orangtua siswa.
Sebelum aturan ini diterapkan, Nur Mahmudi meminta agar peraturan ini diuji coba dulu untuk mengetahui kekurangan pelaksanaan jam belajar malam, sehingga kekurangan ini nantinya bisa menjadi perbaikan agar proses belajar berlangusng efektif.
“Perdanya baru diputuskan 28 Desember 2010. Saya meminta Disdik untuk membuat kajian, lalu disosialisasikan dan diujicoba dulu, bagaimana tolok ukurnya, apa saja aturannya,” ujarnya di Balaikota Depok, Selasa (04/01) kemarin.
Dia mengutamakan, dalam aturan ini yang diutamakana dalah peran orang tua dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan mematikan alat komunikasi dan hiburan.
“Semua pelajar hendaknya mempunyai jam belajar. Namun yang efektif adalah pukul 18.00 – 20.00 WIB,” tuturnya.
Menurutnya, membuat kelompok belajar atau ide kreatif lainnya dalam mengimplementasi jam belajar malam itu dapat diaplikasikan pada pelajar SMP dan SMA. Keterlibatan Satpol PP dalam penegakan perda pendidikan itu tidak diperlukan, karena jam belajar malam itu sifatnya imbauan dan tidak ada sanksi.
“Nanti dengan sendirinya bila jam belajar itu ditetapkan maka akan tercipta budaya belajar. Maka dari itu pendekatan yang dilakukan pendekatan kultural bukan struktural,” tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar